National Institute of Health (NIH) menyebutkan, kesemutan dan kram kaki mungkin bisa menjadi tanda adanya sebuah kondisi medis yang serius. Jika perubahan kebiasaan dan usaha penurunan berat badan tidak mampu meredakan sensasi tersebut, mungkin Anda perlu bertemu dengan dokter untuk mencari penyebab lain dan pengobatan yang sesuai.
Apa penyebab kaki kram? Salah satunya adalah kekurangan potasium alias kalium yang banyak terdapat dalam buah pisang.
Akan tetapi, ada banyak sebab lain timbunya kram, seperti dikutip dari Yahoo Health :
- Berdiri terlalu lama, terutama di lantai yang keras, seperti ubin atau beton.
- Duduk terlalu lama
- Terlalu banyak olahraga
- Kekurangan potasium/kalium, kalsium, dan magnesium
- Dehidrasi
- Konsumsi obat-obatan, misalnya obat penurun tekanan darah, diuretik, obat KB, statin, dan steroid.
Untuk mengetahui lebih jauh apa saja yang dapat memicu kram dan kesemutan, berikut ulasanya :
- Sirkulasi
Neuropati Diabetes merupakan salah satu komplikasi diabetes dengan gejala rasa kebas atau baal pada kaki atau tungkai yang dapat menyebabkan kesemutan dan kram pada kaki. Keluhan ini disebabkan adanya kerusakan pada sistem saraf perifer karena kadar gula darah yang tidak terkontrol. Penyakit dan infeksi yang menyebabkan peradangan pembuluh darah (disebut vasculitis) memicu pembentukan jaringan parut di pembuluh darah, mengganggu sirkulasi dan menyebabkan kesemutan dan kram pada otot-otot ekstremitas bawah. - Rheumaotid arthritis
Menurut Merck Medical Library, rheumatoid arthritis dari pergelangan kaki dapat menyebabkan tarsal tuneel syndrome. Tekanan dari dekatnya pembengkakan akan memicu kesemutan di kaki. Usahakan agar kaki Anda tetap terangkat ke atas untuk meringankan gejala. Tetapi pada beberapa kasus kronis, dokter mungkin akan menyarankan operasi. - Cedera
Kesemutan dan kram akibat trauma kompresi saraf dapat terjadi setelah seseorang mengalami kecelakaan cedera tulang belakang atau patah kaki. Bekas luka di sekitar saraf dan arthritis pada tulang belakang atau kaki dapat memicu sensasi abnormal dan kejang otot setahun kemudian. - Nutrisi
Kalsium merupakan jenis mineral penting yang dibutuhkan untuk kontraksi otot dan transmisi syaraf. Kekurangan kalsium bisa menyebabkan kram otot dan kesemutan, tetapi mungkin juga menandakan masalah gagal ginjal, kekurangan vitamin D dan hipoparatiroidisme (penurunan fungsi kelenjar paratiroid). - Hormon
Gangguan pada tingkat hormon dapat menyebabkan pembengkakan pada kaki dan ankle (pergelangan kaki), yang memicu tekanan pada saraf. Pembengkakan juga mengganggu aliran darah ke otot, yang menyebabkan kram dari penumpukan asam laktat dan buruknya oksigenasi.
Berikut langkah-langkah yang bisa diambil untuk mencegah kram :
- Minumlah 8 gelas air putih setiap hari Hal ini tidak hanya mencegah dehidrasi, tetapi juga mengurangi kemungkinan ketidakseimbangan elektrolit dalam tubuh. Jumlah cairan yang cukup di dalam tubuh harus dijaga, baik sebelum maupun sesudah beraktivitas berat atau berolahraga.
- Latihan teratur Peregangan kaki secara teratur pada siang hari akan membuat otot rileks dan mencegah kram. Jika kaki kram terjadi pada malam hari, regangkan kaki Anda secara lembut. Hal ini akan membantu merangsang aliran darah di kaki.
- Meningkatkan asupan kalium dan kalsium Kedua mineral itu penting untuk membantu mengolah cairan di dalam tubuh. Konsumsi makanan kaya kalium, seperti pisang, unggas, dan ikan. Penuhi kalsium dengan mengonsumsi yogurt rendah lemak atau susu bebas lemak.
- Kenakan alas kaki yang tepat dengan sol yang mendukung tubuh dengan baik. Alas kaki atau sepatu berhak tinggi sebaiknya dihindari.
- Mandi air hangat sebelum tidur. Hal ini akan mengendurkan otot-otot di kaki dan mengurangi kemungkinan kram.
- Penggunaan selimut tebal Selimut tebal dapat memberi tekanan pada kaki. Dalam udara dingin, kenakan kaus kaki supaya lebih hangat.