Propolis ditemukan beberapa abad yang lalu dan pada saat itu telah digunakan sebagai zat untuk memelihara kesehatan, mencegah penyakit, dan mengobati penyakit. Propolis berasal dari bahasa Yunani, PRO = di depan dan POLIS = Kota (Aristoteles,322 SM)
Bahan Propolis :
Produk alami berupa bahan rensin dan balsam yg dikumpulkan oleh lebah dari pucuk bunga, pucuk daun atau kulit batang tumbuhan seperti pinus, poplar, dsb. Bahan tersebut oleh lebah madu dicampur dengan pollen, lilin, minyak aromatik dan bahan-bahan yang disekresikan lewat air liurnya.
Zat- zat yang dikandung Propolis
Jenis-Jenis Bahan Makanan :
- Flavonoid
- Rutin
- Enzim
- Polyherol
Ada 34 jenis Flavonoid dalam propolis yang berfungi sebagai :
- Menguatkan selaput sel, mengaktifkan sel
- Menghidupkan sel mati
- Mencegah terjadinya pertumbuhan tumor
- Menstabilkan saraf parasympatik/anti tekanan
- Anti oksidan,mencegah ancaman radikal bebas
- Mengandung vitamin (A,B1,B2,B3,B4,B5,B6,B12, C,D,E)
- Mengandung mineraL
- Protein ( asam amino)
Rutin berfungsi sebagai :
- Merangsang tubuh menghasilkan imunitas (kekebalan)
- Menguatkan dinding sel
- Menguatkan dinding pembuluh darah
- Melembutkan saluran darah sehingga pembuluh darah lebih kenyal
Enzim berfungsi sebagai :
Pencegahan terjadinya berbagai penyakit pada manusia
Fungsi Polyheral
Polyheral berfungsi sebagai :
Dapat Menstabilkan emosi, membuat jadi rilek dan jiwa jadi tenang
Prinsip Dasar Terjadinya Penyakit :
Struktur dasar tubuh manusia adalah sel, segala penyakit di zaman modern ini disebabkan oleh gabungan sel-sel yang lemah dan tidak sehat, karena :
- Infeksi fatogen : virus, bakteri,jamur, parasit, dsb
- Non Infeksi : misal terkena polutan kimia, racun, dsb
- Karena proses penuaan
Prinsip Dasar Mekanisme Kerja Propolis :
Membantu proses pemudaan kembali sel-sel dan memperkuat sel-sel sehat, membunuh sel sel kanker oleh natural killer cells (NK), serta anti infeksi fatogen (bakteri, jamur, virus, dll), membuang racun dari dalam tubuh.
Sumber : Prof .Dr. Sugeng Jowono/Guru besar di FK UGM
Manfaat Propolis Dari Segi Medis
1. Sebagai anti Jamur, Virus dan Bakteri
Virus berkembang biak dalam lapisan protein. Selama lapisan ini tidak pecah, maka zat berbahaya dari virus tidak akan membahayakan tubuh manusia. Lapisan protein ini dapat melindungi dengan bantuan Bioflavonoid.Penelitian terakhiir dari The National Heart and Lung Institute London menunjukan bahwa bioflavonoid pada propolis mampu menghancurkan banyak bakteri yang resisten terhadap anti biotic sintesis.
Propolis sensitive terhadap Staphyococcus, Streptococcus, E.Coli, virus Ifluensa, Herpes, H.Pilori, Salmonella typhosa. Propolis juga sensitive terhadap jamur yang menjadi penyebab penyakit kewanitaan (keputihan) exim.
2. Anti Oksidan
Pada semua proses metabolisme tubuh, terutama reaksi dengan oksigen akan membentuk molekul-molekul yang kekurangan electron (tak berpasangan) di kulit luarnya. Zat ini dinamakan radikal bebas (free radikal) yang sangat reaktif dan cendrung menyerang sel-sel normal yang dapat memberikan elektronnya.
Kalau hal ini teradi maka sel normal akan memberikan elektronnya akan menjadi sel cacat. Bila tidak di hancurkan oleh sistem kekebalan tubuh, maka sel-sel cacat akan menyebabkan berbagai macam penyakit sesuai dengan posisi dimana sel cacat itu berada di jantung akan menyebabkan penyakit jantung. Begitu pula bila terjadi paru-paru akan menyebabkan penyakit paru-paru dan demikian seterusnya.
Namun besyukurlah kita karena ALLAH SWT sudah menyediakan suatu zat di alam yang sukarela memberikan elektronnya untuk menetralkan radikal bebas tersebut. Zat ini dinamakan anti oksidan alamiah dan salah satunya yang terkandung didalam Propolis adalah Vitamin A, C, E serta enzim-enzim alamiah seperti Glutathion peroxydase (GPS), superoxida dismutate (SOD) dan katalase.
3. Sebagai Stimulator Sistem Imun (Imuno Stimulator)
Saat sistem imun tubuh menurun, misalnya pada penderita AIDS, banyak terjadi penghancuran limposit (T4-Cell), sehingga pasien akhirnya meninggal akibat infeksi. Begitu juga dengan penderita Kanker pada umumnya memiliki sistem imun yang lemah, akibat toksin tumor dan terapi sitostatika, radiasi atau pembedahan.
Immuno Stimulator secara tidak langsung berkhasiat mengaktifkan kembali sistem imun yang rendah dengan meningkatkan respon imun yang tidak spesifik, antara lain dengan memperbanyak Limfo-T4.NK-cell dan makrofag distimulasi dan interleukin. Efek akhir dari reaksi komplek itu adalah zat asing yang dapat dikenali dan dihancurkan termasuk sel, cacat, virus dan bakteri.
Peran Bioflavonoid dalam proses ini adalah peningkatan kerja sistem imun dengan jalan peningkatan aktivitas dan memperbanyak Limfo-T dan Makrofag yang sangat berguna dalam memusnahkan zat asing dalam tubuh, seperti Jamur, Virus, Bakteri dan Sel bebas.
4. Atherosklerosis
Atherosklerosis adalah pengapuran pembuluh darah oleh kolesterol yang terkontaminasi oleh radikal bebas. Kolesterol sebagian besar diangkut dari jaringan hati melalui pembuluh darah dalam bentuk LDL kolesterol.
LDL kolesterol dioksidasi oleh radikal bebas yang ada didalam pembuluh darah sehingga terbentuk oksi-LDL. Oksi-LDL inilah yang mengendap pada dinding pembuluh darah dan mengakibatkan Atherosklerosis. Atherosklerosis yang tidak diobati akan menyebabkan berbagai penyakit, seperti darah tinggi , jantung koroner dan stroke.
5. Anti Tumor
Tumor adalah sekelompok sel cacat/bebas yang secara tiba-tiba menjadi tidak terkendali, memperbanyak diri secara cepat dan terus menerus.
Kecacatan pada sel ini disebabkan oleh berkurangnya anti oksidan tubuh untuk melindungi sel dari serangan radikal bebas
6. Sebagai Anti Prostaglandin
Menghentikan aktivitas peradangan dengan cara menghambat pengeluaran prostaglandin (hormone yang menjadi penyebab reaksi radang).
Efek ini yang bekerja pada kasus–kasus penyakit rheumatoid Artritis (radang sendi, asam urat), Nefritis dan lain-lain.
7. Membantu Proses Regenerasi Sel Hati
Cirrhosis Hepatitis adalah penyakit yang mengenai organ hati dengan kriteria :
- Matinya sel-sel parenkim hati
- Pembentukan secara aktif jaringan ikat
- Proses regenerasi sel hati terganggu.
8. Diabetes Melitus (kencing manis)
Diabetes Melitus adalah penyakit yang ditandai oleh peningkatan kadar gula dalam darah akibat produksi insulin yang menurun. Propolis merangsang sel-sel pancreas untuk aktif meningkatkan pengeluaran insulin sehingga kadar gula di dalam darah dapat menjadi normal.
9. Gangguan Saluran Pencernaan
Propolis sensitive terhadap pilori yang menyebabkan penyakit maag dan ulcus lambung (luka lambung), juga terhadap E.Coli (penyebab diare) dan Salmonella Typhosa (penyebab Typhus)
10. Gangguan Saluran Pernafasan
Propolis membantu sistem pertahanan tubuh untuk melawan penyakit saluran pernapasan kronis seperti TBC, melindungi sel paru dari kerusakan akibat radikal bebas. Propolis juga berperan dalam pengobatan Asma karena kinerjanya sebagai Bronchodilator (melebarkan Bronchus), menstabilkan tiang sel dan menekan pengeluaran Histamin.
11. Penyakit jantung dan Pembuluh Darah
Propolis dapat mengatasi efek radikal bebas terhadap jantung, meningkatkan daya pompa jantung, mencegah kekakuan pembuluh darah (penyakit hipertensi), mencegah pembentukan Trombus (Stroke dan Jantung Koroner)
12. Perawatan Luka
Propolis sebagai desinfektan bioflavonoid dan vitamin C yang terkandung di dalamnya, sangat berperan untuk penyembuhan luka dengan cara mempercepat tumbuhnya jaringan baru.
13. Anti Stress
Propolis dapat menekan saraf parasimpatis agar dapat mengekspresikan kesenangan dan menekan rasa takut, membuat rileks, sehingga berguna bagi penderita gangguan jiwa.
- Alergi | - Hipertiroid | - Mimisan |
- Ambeien | - HIV/AIDS | - Osteoporosis |
- Anemia | - Imunisasi | - Paru-Paru |
- Asam Lambung | - Infeksi Saluran Kemih | - Perut Kembung |
- Asam Urat | - Kanker | - Parkinson |
- Asthma | - Penyakit kelamin | - Polib Hidung |
- Batuk | - Kembung | - Prostat |
- Bau Mulut | - Sakit Kepala | - Pusing |
- Bisul | - Keputihan | - Keracunan |
- Bersin-Bersin | - Kista | - Rematik |
- Batu Ginjal | - Kolesterol | - Sembelit |
- Biduran/Kaligata | - Penyakit Kulit | - Selulit |
- Bronkitis | - Leukemia | - Sendi |
- Darah Rendah | - Lemak | - Sinusitus |
- Diabetes Melitus | - Luka | - Sipilis |
- Empedu | - Lumpuh | - Stroke |
- Gigi & Mulut | - Lupus | - TBC |
- Gagal Ginjal | - Lutut | - Telinga |
- Hamil | - Maag | - Tifus |
- Hidrosefalus | - Katarak (sakit mata) | - Tumor Payudara |
- Hepatitis/Liver | - Migrain | - Usus Buntu |
- Herpes Zoster | - Mual & Muntah | - Varises |
- Diminum : teteskan propolis dengan 1/4 gelas air putih lalu dikocok (sangat bagus dicampur dengan madu)
- Orang sehat : 3-5 tetes, 2-5 kali sehari
- Orang sakit : 5-7 tetes, 4-5 kali sehari - Penyembuhan luar : oleskan propolis secara merata pada bagian tubuh yang luka atau sakit.
- Propolis dapat dikonsumsi dengan obat-obat lainnya tanpa ada efek samping.